-->

Jumat, 25 Januari 2019

author photo


Belajar Tentang Resistor
Bentuk Fisik Resistor

Salah satu contoh dari komponen elektronika adalah Resistor. Resistor masuk dalam kategori komponen pasif. Satuan dari Resistansi adalah Ohm, dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai dengan hukum ohm bahwa besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan bda potensial. Berikut ini adalah rumus suatu hambatan :

R = V / I

V = I x R

I = V / R

Keterangan :
R : Hambatan / tahanan (Ω) Ohm
V : Tegangan (V) Volt
I  : Arus (A) Ampere

Fungsi resistor yaitu :
  • Sebagai penghambat atau pembatas arus listrik
  • Seagai pengatur alus listrik
  • Sebagai pembagi tegangan

Resister tidak memiliki polaritas jadi dapat dipasang bolak balik. Maksud dari komponen berpolaritas dan tidak berpolaritas yaitu :
  • Komponen berpolaritas yaitu apabila diterapkan atau dipasang pada rangkaian jika pemasangan terbalik maka akan mengalami perbedaan fungsi bahkan bisa terjadi kerusakan pada komponen tersebut.
  • Komponen non polaritas  yaitu komponen yang apabila dipasang atau diterapkan didalam rangkaian jika pemasangan terbalik tidak akan mempengaruhi fungsi dari komponen tersebut.

Simbol Resistor
Berikut adalah simbol resistor yang biasa digunakan pada sebuah rangkaian elektronika. 
Simbol Resistor

Jenis-jenis resistor
Resistor dibedakan menjadi 2 yaitu resistor tetap dan resistor variabel. Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidak dapat dirubah atau tetap. Sedangkan resistor variabel yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah.

Contoh resistor tetap :
  • Resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dari bahan utama batang arang atau karbon. Resistor jenis ini banyak digunakan dan diperjual belikan. Resistor karbon memiliki kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt dengan nilai toleransi 5% dan 10%. Nilai resistansi resistor karbon ditandai dengan gelang warna sebanyak 4 warna.
Resistor Karbon
  • Resistor metal film merupakan resistor yang dibuat dari bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik ibandingkan dengan dengan resistor karbon. Resistor metal film memiliki kapasitas daya 1/8 Watt, 1/4 Watt dan 1/2 Watt dengan niai toleransi lebih baik yaitu 1% dan 2%. Nilai resistansi resistor metal film ditandai dengan gelang warna pada batangnya sebanyak 5 warna.

Resistor Metal Film
  • Resistor kawat merupakan resistor yang dibuat dari bahan kawat, sehingga nilai resistansinya ditentukan dari panjang kawat yang dililitkan. Resistor ini dibuat dengan kapasistas daya yang sagat besar. Nilai resistansi pada resistor jenis ini ditulis pada batangnya.
Resistor Kawat


Contoh resistor variabel :
  • Potensiometer merupakan jenis variabel resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-rubah dengan cara memutar porosnya pada sebuah tuas. Nilai resistansi potensio meter ditulis pada bagian badannya dalam bentuk kode angka.
Bentuk Fisik dan Simbol Potensiometer
  • Trimer potensiometer atau sering disebut dengan trimpot merupakan jenis variabel resistor yang berfungsi seperti potensiometer akan tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas.
Bentuk Fisik dan Simbol Trimpot
  • Thermistor atau sering disebut dengan thermal resistor merupakan sebuah resistor variabel yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu. Terdapat dua jenis thermistor yaitu PTC (Positive Temperature Coeffecient) dan NTC (Negative Temperature Coeffecient).
Bentuk Fisik dan Simbol NTC PTC
  • LDR (Light Dependent Resistor) merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
Bentuk Fisik dan Simbol LDR
  • Rheostat merupakan jenis resistor yang mampu beroperasi pada arus dan tegangan tinggi. Rheostat dibuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan nilai resistansiya dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

 Bentuk Fisik dan Simbol Rheostsat


Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Cara mengethui nilai resistor berdasarkan kode warna sebagai berikut :



Tabel Warna Resistor

Note :
Cara pembacaannya dimulai dari gelang yang memiliki jarak paling dekat, yang memiliki jarak terjauh itu adalah gelang terakhir.

Gelang 4
Ciri-ciri yang paling umum pada resistor karbon yaitu pada gelang terahir (ke 4) biasanya berwarna emas atau perak. Untuk gelang 4 warna (resistor karbon) ketentuan sebagai berikut :
  • Gelang 1 dan 2 menunjukan angka
  • Gelang ke 3 pengali (multiplier)
  • Gelang ke 4 nilai toleransi

Contoh : Coklat, Merah, Orange, Emas.
Coklat = 1
Merah = 2
Orange = 1K / 1000
Emas = 5%

Hasil = 12 x 1000 = 12.000 Ohm 
Toleransi = 12.000 x 5% = 600
Nilai batas minimum = 12.000 - 600 = 11.400
Nilai batas maximum = 12.000 + 600 = 12.600
Jadi resistor ini dikatakan baik bila memiliki nilai dari 11.400 s/d 12.600 Ohm

Gelang 5
Ciri-ciri paling umum untuk resistor jenis metal film yaitu gelang ke 3 biasanya berwarna hitam dan gelang ke 5 yaitu berawrna coklat atau merah. Untuk gelang 5 warna (resistor metal film) ketentuan sebagai berikut :
  • Gelang 1, 2 dan 3 menunjukan angka
  • Gelang ke 4 sebagai pengali (multiplier)
  • Gelang ke 5 nilai toleransi

Contoh : Coklat, Merah, Hitam, Orange, Coklat.
Coklat = 1
Merah = 2
Hitam = 0
Orange = 1k / 1000
Coklat = 1%

Hasil =120 x 1000 = 120.000 Ohm
Toleransi = 120.000 x 1% = 1.200
Nilai batas minimum = 120.000 - 1.200 = 118.800
Nilai batas maximum = 120.000 + 1.200 = 121.200
Jadi resistor ini dikatakan baik bila memiliki nilai dari 118.800 s/d 121.200 Ohm

Gelang 6
Untuk resistor yang memiliki 6 gelang warna perhitungannya sama dengan resistor 5 warna, yang membedakan yaitu pada resistor 6 warna ditambahkan nilai ppm (Part Per Milion) sebagai contoh resistor memiliki nilai temperatur 50ppm berarti resistor tersebut dapat bekerja dengan baik apabila suhu pada resistor tersebut <=50ppm dan jika lebih maka nilai resistansinya akan menurun dan akan mempengaruhi kinerja dari komponen lainya. 


Penerapan Resistor Pada Rangkaian Elektronika
Pada penerapannya resistor dipasang menjadi 3 kategori diantaranya yaitu :

  • Rangkaian Seri, penerapan rangkaian seri pada rangkaian elektronika bertujuan untuk membagi Tegangan. Berikut adalah gambar rangkaian resistor dipasang seri.
Rangkaian Seri

Rumus :
Rseri = R1 + R2

Contoh penerapan hukum Ohm pada rangkaian seri jika deketahui Tegangan sumber (Vs) = 5 Volt dengan nilai R1 = 100 Ohm dan R2 = 500 Ohm. Berapa arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.
Jawab :
I = ....?
I = V / Rseri

Rseri = R1 + R2 = 500 + 100 = 600 Ohm

I = 5 / 600 = 0.0083 Ampere = 8.3 mA

  • Rangkaian Paralel penerapan rangkaian paralel pada rangkaian elektronika bertujuan untuk membagi Arus.
Rangkaian Paralel

Rumus :
Rparalel = (R1 x R2) / R1 + R2     #Untuk 2 buah resistor

1 / Rparalel = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ...   #Untuk lebih dari 2 resistor

Contoh penerapan hukum Ohm pada rangkaian paralel jika deketahui Tegangan sumber (Vs) = 5 Volt dengan nilai R1 = 100 Ohm dan R2 = 500 Ohm. Berapa arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.
Jawab :
I = ..?
I = V / Rparalel

Rparalel = (R1 x R2) / R1 + R2 = (100 x 500) / 100 + 500 = 50.000 / 600 = 83.3 Ohm

I= V / Rparalel = 5 / 83.3 = 0.06 A = 60 mA

  • Rangkaian Seri Paralel penerapan rangkaian seri paralel pada rangkaian elektronika bertujuan untuk membagi Arus dan Tegangan.

Rangkaian Seri Paralel

Contoh penerapan hukum Ohm pada rangkaian seri paralel jika deketahui Tegangan sumber (Vs) = 5 Volt dengan nilai R1 = 100 Ohm, R2 = 200 Ohm dan R3 = 500 Ohm. Berapa arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.
Jawab :
I = ..?
I = V / Rtotal

Rparalel = (R1 x R2) / R1 + R2 = (100 x 200) / 100 + 200 = 20.000 / 300 = 66.67 Ohm

Rseri = Rparalel + R3 = 66.67 + 500 = 566.67 Ohm

I = V / Rtotal = 5 / 566.67 = 0.0088 A = 8.8 mA



Semoga membantu dan bermanfaat ya guys.. 
PANGAPUNTEN SEDOYO KELEPATAN NGGEH.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post